Welcome To My Paradise........

Welcome To My Paradise........

Senin, 21 Januari 2013

TOOLS IT AUDIT (PostTest)

Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi :

 a. ACL
            ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.

b. Picalo
            Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
 Berikut ini beberapa kegunaannya :
· Menganalisis data keuangan, data karyawan,
· Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam database, dan
· Mengimport email ke dalam relasional dan berbasis teks database

c. Powertech Compliance Assessment
            Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.


Sumber :
 http://andre-antoniuzz.blogspot.com/2012/07/tools-it-audit.html

COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) (PreTest)


              Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) dapat definisikan sebagai alat pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar terbuka untuk pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan oleh Information System Audit and Control Association (ISACA) melalui lembaga yang dibentuknya yaitu Information and Technology Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.

            COBIT yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1996, mengalami perubahan berupa perhatian lebih kepada dokumen sumber, revisi pada tingkat lebih lanjut serta tujuan pengendalian rinci dan tambahan seperangkat alat implementasi (implementation tool set) pada edisi keduanya yang dipublikasikan pada tahun 1998. COBIT pada edisi ketiga ditandai dengan masuknya penerbit utama baru COBIT yaitu ITGI. COBIT edisi keempat merupakan versi terakhir dari tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait.

            COBIT terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives), yaitu :
1.      Planning and Organization
            Mencakup strategi, taktik dan perhatian atas identifikasi bagaimana IT secara maksimal dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan bisnis.
2.      Acquisition and Implementation
            Untuk merealisasikan strategi IT, solusi TI perlu diidentifikasi, dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan, dan terintegrasi ke dalam proses bisnis.
3.      Delivery and Support
      Domain ini berfokus utama pada aspek penyampaian/pengiriman dari IT. Domain ini mencakup area-area seperti pengoperasian aplikasi-aplikasi dalam sistem IT dan hasilnya, dan juga, proses dukungan yang memungkinkan pengoperasian sistem IT tersebut dengan efektif dan efisien. Proses dukungan ini termasuk isu/masalah keamanan dan juga pelatihan.
4.      Monitoring
            Semua proses IT perlu dinilai secara teratur sepanjang waktu untukmenjaga kualitas dan pemenuhan atas syarat pengendalian. Domain ini menunjuk pada perlunya pengawasan manajemen atas proses pengendalian dalam organisasi serta penilaian independen yang dilakukan baik auditor internal maupun eksternal atau diperoleh dari sumber-sumber alternatif lainnya.

            COBIT dirancang untuk digunakan oleh tiga pengguna berbeda yaitu :
1.      Manajemen
            Dengan penerapan COBIT, manajemen dapat terbantu dalam proses penyeimbangan resiko dan pengendalian investasi dalam lingkungan IT yang tidak dapat diprediksi.
2.      User
            Pengguna dapat menggunakan COBIT untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
3.      Auditor
            Dengan penerapan COBIT, auditor dapat memperoleh dukungan dalam opini yang dihasilkan dan/atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.


Sumber :
 http://lana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27831/supl-minggu8-perbandingan-standar-pengendalianinternal-coso-cobit-soa-basel-ii-dan-iso-17799.pdf

Jumat, 11 Januari 2013

Review Jurnal


          Salah satu integrasi teknologi yang cukup popular adalah technology acceptance model (TAM). Pengembangan TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi  teknologi. Faktor pertama adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Faktor kedua adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi. Kedua faktor tersebut memepengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi.

            Pembangunan TAM bertujuan untuk memberikan rekomendasi upaya pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat informasi. Upaya pemberdayaan masyarakat berupaya meningkatkan persepsi masyarakat terhadap manfaat dan kemudahan pendayagunaan TIK. Tahap pelaksanaan pemberdayaan masyarakat meliputi keseluruhan aktivitas yang dilaksanakan fasilitator bersama masyarakat. Meningkatnya persepsi masyarakat terhadap pendayagunaan TIK diharapkan dapat berimplikasi kesenjangan digital dan mewujudkan masyarakat yang berdaya terhadap informasi.
            Berbagai penelitian dilakukan untuk memodelkan proses integrasi teknologi semenjak tahun 1980-an. Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor – faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi computer, di antaranya adalah seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). 

            Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yaitu teoti tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna teknologi informasi akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut (Wijaya,2006) :

·         Penggunaan teknologi dapat meningkatkan produktivitas pengguna
·         Penggunaan teknologi dpat meningkatkan kinerja pengguna
·         Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna

        Tahap pelaksaan pemberdayaan masyarakat meliputi keseluruhan aktivitas yang dilaksanakan fasilitator bersama masyarakat. Beberapa aktivitas yang dilaksanakan fasilitator bersama masyarakat, yaitu :

1.    Membangun pemihakan. Pemihakan  oleh fasilitator bertujuan untuk menjadi landasan pemberdayaan yang sesuai aspirasi atau kebutuhan masyarakat.
2.      Membangun persepsi positif masyarakat terhadap manfaat TIK.
3.      Membangun persepsi positif masyarakat terhadap kemudahan dan kesenangan dalam menggunakan TIK.
4.      Memberikan pengalaman pendayagunaan TIK bagi masyarakat.
5.      Memberikan layanan TIK bagi masyarakat.

o        Oleh :
      Setiarini Primastuti 15109542
      Tri Irni Pujiasih 15109385